Darwis >> Langkat
Kisah inces (hubungan sedarah) antara ayah dan anak kandungnya, kembali terulang. Kali ini tempat kejadian perkaranya di Dusun Paluh Sipat, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat. Kasus yang menyayat hati sekaligus menyentak warga masyarakat setempat inipun telah ditangani pihak yang berwajib. Laporan pengaduan (LP) awal korban sudah diterima Polsek Pangkalan Brandan.
Namun, karena kasus tersebut melibatkan anak dibawah umur, maka perkaranya langsung dilimpahkan ke Polres Langkat. Saat ini laporan pengaduan korban sedang diproses di Polres Langkat. Sedangkan pelaku yang tak lain ayah kandung korban ini, sejak mengetahui ulahnya terbongkar langsung melarikan diri dan hingga saat sekarang ini keberadaan pelaku masih dicari warga maupun petugas kepolisian.
Menurut keterangan Her (38) ibu Az (15) kepada POSMETRO Sabtu (15/3) melalui telepon seluler, terbongkarnya perbuatan yang merusak masa depan anaknya sekaligus membuat malu keluarga ini, bermula ketika pelaku ( Mhd. Wah, 40, ) pulang kerumah dalam keadaan mabuk. Waktu itu Selasa (11/3) sekitar jam 2 dini hari pelaku pulang kerumah dalam keadaan sempoyongan dan mulut bau minuman keras.
Orang yang pertama kali menyambut kepulangan pelaku adalah Her. Ketika itu Her terjaga dari tidurnya setelah pintu rumah berulang kali diketuk oleh pelaku. Begitu pintu rumah terbuka, pelaku mengatakan kepada Her kalau dirinya tidak mau tidur didalam kamar, sebab mulutnya bau minuman keras dan pelaku memilih untuk tidur diruangan tamu saja. “ Mulut ku bau minuman, jadi aku tidur diluar aja. “ cetus Her mengutip ucapan pelaku malam itu.
Tapi Her tidak mempermasalahkan bau mulut yang dikatakan pelaku tadi. Dan tetap meminta pelaku tidur didalam kamar. Tapi sekitar jam 5 pagi, pelaku terjaga dari tidurnya dan langsung bangkit dari pembaringan. “ Aku mau tidur dikamar anak aja, mulutku bau kali, “ bilang pria yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan ikan ini sambil bergerak pergi menuju kamar tidur korban.
Melihat ulah pelaku, perasaan Her jadi tidak tenang. Setelah jam kemudian, Her menyusul pelaku kedalam kamar korban. Waktu itu Her melihat pelaku tidur didalam kelambu bersama putrinya. Bathin Her mengatakan kalau ada yang tidak beres telah terjadi diatas ranjang tersebut. Untuk mengetahuinya, Her langsung menyoal pelaku perihal yang mereka lakukan ditempat itu.
“ Ngapian kalian, apanya yang kalian kerjakan, “ soal Her kepada pelaku dan putrinya yang diam membisu. Meski dicecar pertanyaan secara bertubi-tubi, namun pelaku tetap bungkam sambil berkilah tidak melakukan apa-apa dengan darah dagingnya tersebut. Karena kesal, Her langsung menyingkap kain yang digunakan pelaku sebagai selimut. Saat itulah Her melihat celana yang dikenakan pelaku telah melorot setengah lutut.
Yang lebih mengejutkan Her lagi, kemaluan pelaku mengeluarkan sperma layaknya orang yang baru saja melakukan hubungan intim. “ Saya kesal kali waktu itu, berulang kali saya tanyakan ngapain dikamar itu, tapi dia (pelaku) diam saja, waktu saya tarikkan selimutnya, saya lihat pelaku dalam posisi setengah telanjang dan kemaluanya mengeluarkan sperma. Setelah saya desak, pelaku tetap tidak mau mengakui apa yang dilakukanya terhadap korban. Ia langsung pergi meningalkan rumah. “ cerita ibu lima orang anak ini sedih.
Dan keesokan harinya, korban menceritakan apa yang dialaminya semalam kepada bibik (makcik) nya. Kepada kerabatnya itu korban mengaku telah berulang kali disetubuhi ayah kandungnya. Bahkan perbuatan itu telah terjadi sejak usianya masih 9 tahun. Cerita yang tak sedap didengar telinga inipun langsung disampaikan kepada Her. Begitu mengetahui kalau selama ini putrinya telah dijadikan budak sex sang suami, Her kemudian membicarakan langkah berikutnya kepada sanak keluarga hingga kepala dusun setempat.
Merasa perbuatan yang dilakukan pelaku sudah tidak dapat lagi dimaafkan, dengan ditemani Kepala dusun (Kadus) Paluh Sipat, Aidir, korban langsung diboyong ke Polsek Brandan guna membuat laporan pengaduan perihal kejadian itu. Untuk melengkapi laporan tadi, korban langsung dibawa ke Puskesmas Pangkalan Brandan guna divisum. Hasil visum yang dilakukan medis, jelas mengatakan kalau kemaluan korban telah robek seperti dimasukin benda tumpul.
Sadar ulahnya telah terbongkar, pelaku langsung menghilang dari desa itu. Begitu kami (warga) tau pelaku meniduri anaknya, secara bersama-sama kami mencari pelaku, rencananya pelaku hendak ditangkap dan diserahkan kekantor polisi sekaligus mempertangung jawabkan semua perbuatnya dan sampai saat sekarang ini pelaku masih kami cari-cari ,” ujar Aidir kadus.
Sampai Mati “ AKu “ Tidak Mau Melihat Pelaku
Apa yang dialami putrinya merupakan tamparan yang begitu menyakitkan bagi Her. Sebab, orang yang selama ini dijadikan panutan didalam keluarga tega-teganya menjadi srigala yang begitu buas sampai-sampai menyantap darah dagingnya sendiri. Akibat perbuatanya yang bejat, masa depan korban kini telah suram.
“ Hati saya sangat sakit kali dibuatnya seperti ini, padahal selama ini saya gigih membantunya dari mulai mengambil upahan menanam padi, bersihkan ladang hingga pekerjaan kasar lainya semua saya kerjakan asalkan dapat membantu meringankan bebanya sebagai kepala rumah tangga, tapi selama saya pergi dari rumah untuk bekerja, rupanya dia (pelaku) mengarap anaknya sendiri dirumah, sungguh perbuatannya seperti binatang.
Dan kepada Polisi saya sangat berharap agar pelaku dihukum yang seberat-beratnya, kalau bisa yang dibawa kekantor polisi nantinya mayatnya saja jangan lagi hiduf, karena dia sudah tidak berguna lagi hiduf didunia ini dan kalaupun dia (pelaku) masuk kedalam penjara saya tak akan melihatnya artinya sampai matipun saya tidak mau lagi bertemu atau melihatnya,” tukas Her sambil terisak menahan tangis. Sementara Kasat Reskrim Polres Langkat AKP M. Jawak ketika dikonfirmasi membenarkan perihal kejadian tersebut. “ laporanya sudah kita tampung dan sekarang pelakunya masih kita buru.” Ujar Jawak singkat.(darwis)
Pegawai TU Puskesmas Ketangkap Main Judi
Darwis >> Gebang
Kariden Saragih, pegawai TU (tata usaha) Puskesmas Gebang, Minggu (9/3) tertangkap tangan oleh petugas Polsek Gebang sedang bermain judi kartu dikawasan Dusun I Desa Paluh Manis bersama beberapa rekanya. Dalam pengrebekan yang dilakukan petugas tadi, hanya Kariden Saragih yang tertangkap tangan. Sementara tiga orang rekannya berhasil melarikan diri. Bersama barang bukti kartu joker dan uang taruhan, pelaku diboyong ke Polsek Gebang untuk diproses.
Namun selang beberapa jam kemudian, oleh petugas pelaku kembali dibebaskan dengan alasan perkaranya tidak dapat dimajukan. Menurut sumber POSMETRO bebasnya pelaku diduga setelah memberikan uang sebesar Rp. 8 juta kepada Polisi. Saat hal ini dikonfirmasikan POSMETRO ke Kapolsek Gebang Iptu Budiman Karo-Karo Sabtu (15/3), membantah kalau pihaknya ada menerima uang sebesar yang disebutkan tadi.
“ Kalau melakukan pengerebekan dan penangkapan terhadap pelaku tadi memang ada, tapi saat itu pelaku yang tertangkap cuma satu orang saja sedangkan teman-temanya kabur, jadi kasusnya tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada saksi lainya. Sebelum melepaskan pelaku saya juga telah berkordinasi dengan Kasat Reskrim, jadi tentang uang sebesar Rp. 8 juta tadi tidak ada itu.” ujar Karo-Karo beralasan. (darwis)
Filed under: BERITA, CURHAT, gambar, INDONESIA MENANGIS, PERISTIWA, ROMANTIKA, Tak Berkategori, UMUM | 18 Comments »